Panggungrejo, NU Kota Pasuruan
Ribuan jamaah haul KH Abdul Hamid bin Abdullah bin Umar ke 42 memadati kawasan Kota Pasuruan, Senin (25/09/2023).
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah KH Idris Hamid menyebut jika tidak ada modal yang dikeluarkan selama pelaksanaan haul ini. Hal itu terbukti ketika haul tidak pernah kekurangan bahan makan sama sekali.
“Alhamdulillah kami tidak pernah kekurangan beras, bumbu, sapi dan kambingnya datang sendiri tanpa di sangka sangka. Masyaallah saya berterima kasih pada alumni yang menyumbang untuk acara haul ini,” ujarnya.
Menurutnya yang menhauli Kiai Hamid ya Kiai Hamid sendiri saya hanya mengatur dan menyediakan hidangan untuk para tamu haul Kiai Hamid. Mulai dari tempe, terong, kambing dan sapi.
“Alhamdulillah kambing yang di potong sebanyak 150 dan sapinya ada 35 sapi,”tendasnya.
Adapun jama’ah yang hadir di acara ini merupakan tamu undangan dari Mbah Hamid sendiri bukan kami yang mengundang.
“Tamu datang sendiri dan saya tidak menyangka yang datang tambah tahun tambah banyak yang datang dari penjuru Indonesia,” ujarnya.
Sementara Nyai Hj Kuni Zakiyah menegaskan bahwasanya haul KH Abdul Hamid tidak pernah libur kalaupun diliburkan Mbah Hamid tidak ridho hal itu terbukti pada saat haul tahun 2020.
“Pada tahun 2020 kami pernah ingin meliburkan haul karena waktu itu ada covid 19 namun Mbah Hamid mendatangi para alumni lewat mimpi bahwasanya haul seperti biasanya,”ujarnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, Mbah Hamid memiliki banyak jama’ah ghoib meskipun, sudah wafat namun sosoknya masih dikagumi oleh banyak orang melalui buku percik percik Keteladanan KH Abdul Hamid.
Hal itu terbukti ketika ada seorang asal Lampung namanya pak hasan yang mengagumi Mbah Hamid melalui buku biografi Mbah Hamid.
“Pada saat Kiai Idris umroh ditanya oleh pak Hasan. Samean orang mana ? Pasuruan, jawab Kiai Idris. Kenal Kiai Hamid ? Tanya pak Hasan. Saya putranya jawab Kiai Idris,”ujarnya.
Seketika itu juga tanpa berpikir panjang pak Hasan menyumbang beras 10 ton pada Haul KH Abdul Hamid karena saya cinta kepada Mbah Hamid.
“Subhanallah ternyata ada orang bisa cinta Mbah Hamid berbekal membaca percik percik keteladanan KH Abdul Hamid,” ujarnya.