Purworejo, NU Kota Pasuruan
Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Kota Pasuruan bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pasuruan menggelar kegiatan Taskhih Tahfidz Al-Qur’an di Aula PCNU Kota Pasuruan pada Senin, 26 Mei 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua PCNU Kota Pasuruan KH M. Nailurrochman (Gus Amak), KH M. Dhofir selaku Ketua LPTQ Pemkot Pasuruan yang juga Wakil Rais PCNU Kota Pasuruan, Ustaz Arwani dari Kemenag Kota Pasuruan, serta tim pentashih dari LPTQ. Peserta berasal dari berbagai lembaga pendidikan Al-Qur’an, mulai dari TPQ, Madin, sekolah, madrasah baik negeri maupun swasta, dan rumah tahfidz.
Ketua LP Ma’arif NU Kota Pasuruan, Ahmad Mudhofir Tri Wahyudi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membumikan Al-Qur’an, menanamkan kecintaan kepada Al-Qur’an melalui hafalan, serta menerapkan nilai-nilai kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Taskhih ini juga menjadi bentuk keprihatinan terhadap generasi muda yang terlena dalam penggunaan teknologi. Dengan memperbanyak membaca dan menghafal Al-Qur’an, diharapkan anak-anak bisa meminimalisir dampak negatif dari gadget,” ungkap Mudhofir yang juga Kepala MIS Darul Ulum Mancilan.
Sekitar seratus peserta hadir dalam kegiatan ini, berasal dari berbagai lembaga seperti TPQ Nurul Ilmi, MD Al-Hidayah, MI Darul Ulum Mancilan, SMP Negeri 4 dan 6, SMA Islam, SD Hidayatul Mubtadiin, MTs Darul Ulum Blandongan, serta Rumah Tahfidz Al-Ikhlas Graha Indah. Mereka datang dari latar belakang metode pembelajaran Al-Qur’an yang beragam, namun disatukan dalam satu majelis untuk tujuan mulia yang sama.
Acara dibuka langsung oleh Ketua PCNU Kota Pasuruan, KH M. Nailurrochman (Gus Amak), yang dalam sambutannya menegaskan bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an adalah prioritas utama sebelum mendalami ilmu-ilmu lainnya.
“Orang yang bisa membaca Al-Qur’an saja sudah dimuliakan oleh Allah, apalagi jika menghafalnya – ia akan diberikan mahkota di surga,” ujar Gus Amak.
Marzuki, Sekretaris LP Ma’arif NU Kota Pasuruan, menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat identitas Kota Pasuruan sebagai kota santri melalui penguatan hafalan dan kecintaan terhadap Al-Qur’an.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh khidmat. Banyak peserta yang tampak antusias, bahkan terharu hingga meneteskan air mata karena bahagia bisa ikut serta dalam kegiatan mulia ini. Mereka berharap agar program seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin dan semakin meriah di masa mendatang.
Ustazah Ibu Aqil dari tim pentashih menyampaikan bahwa menghafal Al-Qur’an tidak memerlukan kecerdasan tertentu, melainkan ketekunan dan kesungguhan. Ia juga menekankan pentingnya akurasi dalam lafaz, tajwid, dan makhārijul ḥurūf.
Senada dengan itu, KH Dhofir menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini akan menumbuhkan semangat untuk memahami makna Al-Qur’an serta memperbanyak lahirnya generasi Hafidz dan Hafidzah yang membawa keberkahan bagi masyarakat Kota Pasuruan.
“Harapannya, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mengkhatamkan hafalan 30 juz dengan kefasihan yang mantap,” pungkasnya.