Purworejo, NU Kota Pasuruan
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kota Pasuruan mengelar seminar ketahanan pangan dengan tema ‘postiononing NU perkotaan dan kontribusinya dalam mewujudkan ketahanan berbasis urban farming’ di Aula PCNU Kota Pasuruan, Selasa (28/11/2023).
Ketua PW LPPNU Kabupaten Pasuruan Ghufron Ahmad Yani mengatakan setiap tahun lahan di perkotaan bahkan di Indonesia semakin sempit jika kita tidak memikirkan ketahanan pangan kita sepuluh tahun lagi kita mau makan apa oleh karena itu model urban farming sangat tepat dilakukan di perkotaan
“Adanya sinar matahari setiap tahunnya menjadikan Indonesia menjadi potensi besar sebagai pengembangan pertanian,” ujarnya.
Menurutnya orang tua kita sudah berhasil untuk mengeluarkan anaknya untuk tidak jadi petani hal itu terbukti petani yang usianya di bawah 40 tahun itu 10% yang 80% itu petani kita usianya sudah 45 tahun.
“Orang tua kita sering berkata nak sekolah yang pintar agar tidak jadi petani seperti bapak,” ujarnya.
Mari kita bersama sama mengubah istilah petani menjadi agro premier agar banyak milenial yang mau menjadi petani sehingga lumbung pangan kita akan tetap bertahan.
“Jangan malu-malu mengembangkan pertanian meskipun hanya buah melon kembangkan kondisi lingkungan kita masing-masing,” imbuhnya.
Sementara Wakil Walikota Pasuruan Adi Wibowo mengatakan, hari ini dunia sangat memperhatikan pembangunan karena dalam pembangunan harus memikirkan kesinambungan.
“Jika pembangunan tidak memikirkan ketahanan pangan maka akan hancur,” ujarnya.
Dirinya menegaskan kita merupakan negara agresif yang potensi alamnya luar biasa maka dari itu mari kita bersama sama membangun Kota Pasuruan yang indah dan ramah lingkungan.
“Dari empat kecamatan hanya satu kecamatan yang berpotensi menjadi lahan pertanian dan sempat viral di media sosial,” tutupnya.