Purworejo, NU Kota Pasuruan
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pasuruan menggelar penutupan rutinan lailatul ijtima, di kediaman KH Abdul Wahid, Juma’at (23/02/2024). Penutupan ini sangat istimewa karena bertepatan dengan khataman Kitab Shahih Bukhori Juz 1.
Rois Syuriyah PCNU Kota Pasuruan KH Abdul Halim Mas’ud merasa bersyukur bahwa rutinan ini di tutup dengan khataman Kitab Shahih Bukhori dalam jangka waktu satu tahun dan akan di lanjutkan juz 2 pasca hari raya idul fitri.
“Penutupan ini sangat istimewa karena dengan izin Allah bisa khotam juz 1 dalam setahun dan akan di lanjutkan dengan pembacaan juz 2 pada pembukaan setelah lebaran insya allah,” ujarnya.
Lebih lanjut Gus Halim sapaan akrabnya menyampaikan pentingnya puasa yang harus di lakukan oleh setiap orang muslim laki-laki dan perempuan kecuali ada udzur atau sakit. Karena untuk menggantikan satu hari tidak berpuasa di bulan suci ramadhan sangat berat untuk mengganti pahala puasa.
“Orang yang tidak berpuasa di Bulan Ramadhan tanpa ada udzur syar’i termasuk orang yang sangat rugi karena satu puasa di hari biasa belum cukup untuk menutupi pahala puasa di Bulan Ramadhan,” paparnya.
Dirinya menegaskan dalam hadist Abu Hurairah disebutkan bahwa barang siapa berbuka pada hari Ramadhan tanpa alasan atau sakit, maka ia tidak bisa mengganti dengan puasa setahun, meskipun ia berpuasa satu tahun
“Melihat betapa besar pahala orang berpuasa di bulan suci Ramdhan,beratnya mengganti (qadha’) puasa,” tendasnya.
Kiai Halim melihat fenomena yang ada saat ini adalah warung tetap buka di siang hari di bulan ramadhan dan mereka tidak malu di lihat banyak orang. Oleh karena itu kita tugas kita adalah menggelorakan marwah Ramadhan dan mengajak masyarakat untuk menghormati bulan suci Ramadhan dengan puasa dan malu untuk tidak berpuasa dengan terang-terangan di muka umum.
“PCNU Kota Pasuruan akan menerbitkan surat intruksi menghormati bulan ramadhan diantaranya tidak membuka warung di siang hari,” tutupnya.
Penulis : Ahmad Muhaimin
Editor : M Faisol