Purworejo, NU Kota Pasuruan
Ibadah haji termasuk salah satu Rukun Islam. Menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap orang Islam sekali seumur hidup yang memiliki kemampuan baik secara fisik maupun materi.
Dalam realitanya, ada muslim yang mampu melaksanakan ibadah haji satu kali, dua kali, atau bahkan tidak sama sekali. Banyak sekali cara Allah memanggil hambanya dengan hal yang terduga duga salah satunya yang dialami oleh almahfurlah KH Ahmad Qusyairi bin Shidiq Pasuruan.
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan KH Idris Hamid mengatakan bahwasanya sebelum ada Departemen Agama Republik Indonesia (Depag RI). almarhumah KH Ahmad Qusyairi setiap tahunnya di biayai oleh orang Belanda naik haji VVIP.
” Dulu belum ada kementrian agama kira kira tahun 1925 naik kapal laut dan onta kira kira perjalanan enam bulan,” ujarnya pada saat haul ke 52 di Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan, Selasa (30/04/2024).
Dulu Indonesia belum merdeka di Pondok Pesantren Salafiyah ini banyak sekali orang yang daftar untuk pergi haji. Setelah daftar langsung diantarkan kepada yang punya kapal laut yakni orang Belanda di Surabaya sana. Setelah tiba di Surabaya KH Ahmad Qusyairi di suruh ikut haji.
“Padahal pada saat mengantarkan data tersebut beliau tidak membawa pakaian dan belum pamit keluarga,” tambahnya.
Menurutnya KH Ahmad Qusyairi sosok yang cinta kepada masyahih habaib bahkan di percaya orang Belanda untuk memimpin keberangkatan haji di Indonesia.
“Pada zaman Belanda KH Ahmad Qusyairi setiap tahun berangkat haji tanpa di pungut biaya oleh orang orang Belanda,” tendasnya.
Tak hanya itu, beliau merupakan sosok yang Istiqomah menjalankan ibadah seperti sholawat, Al Qur’an, kitab dalail Khoirot, sholat jama’ah dimanapun berada.
“Adanya haul ini adalah untuk mengamalkan amalan amalannya minimal sepuluh persen tidak harus semua,” tutupnya.
Penulis M Faisol