Purworejo, NU Kota Pasuruan
Ketua Pimpian Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Kota Pasuruan Ahmad Mudhofir mengatakan bahwasanya madrasah atau sekolah di dalam naungan LP Ma’arif harus menjadi refrensi pendidikan yang mengawal Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) An Nahdliyah di Indonesia.
“Menanamkan aqidah Aswaja merupakan kontribusi wawasan anak bangsa dan membangun martabat bangsa,”ujarnya peda saat tasyakuran Harlah LP Ma’arif ke 95 di Aula, Darul Ulum Mancilan, Kamis-Jumat (19-20/09/2024).
Untuk menanamkan Aswaja kepada murid muridnya seorang guru harus terus meningkatan kompetensi, inovasi dan lebih kreatif serta adaptif sesuai dengan perkembangan zaman.
“Metode pembelajaran boleh berubah ubah tetapi penyampaian tidak keluar dari apa yang diajarkan oleh para ulama,” terangnya.
Menurutnya momentum harlah adalah momentum untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, memperkuat khidmat kepada para ulama dan baginda Muhammad Saw.
“Salah satu aset yang harus kita jaga adalah menjaga akhlak sebagai mana yang dicontohkan oleh Rosulullah Saw,” imbuhnya.
NU merupakan organisasi Islam yang menjunjung tinggi pendidikan hal itu terbukti pasca tiga tahun berselang NU langsung mendirikan LP Ma’arif.
“Salah satu tokoh pendiri LP Ma’arif NU adalah KH Abdullah Ubaid asal Pasuruan,” terangnya
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwasanya LP Ma’arif merupakan lembaga yang eksis mengawal aqidah Ahlussunah Wal Jama’ah (Aswaja) An Nahdiyah di Indonesia. Oleh karena itu mari bersama sama merayakan harlah di lembaganya masing-masing.
“Mari kita semarakkan harlah ini di madrasahnya masing masing baik dalam bentuk istighosah, tahlilan ataupun maulid ,” harapannya.
Adapun rangkaian harlah LP Ma’arif NU Kota Pasuruan adalah apel pagi, Ngaji Adabul Alim Wal Muta’allim di tutup dengan tasyakuran.
Penulis : M Faisoll