Purworejo, NU Kota Pasuruan
Agama Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin. Agama yang memberikan kebaikan, kenyamanan, keselamatan, dan kedamaian bagi seluruh alam. Namun masih banyak orang belum bisa memahami secara utuh tentang makna dan aktualisasinya dalam kehidupan sehari-hari sehingga memunculkan gesekan-gesekan di antara masyarakat disebabkan pemahaman yang belum utuh.
Merespon hal tersebut Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa mengatakan, NU datang untuk mewujudkan Rahmatal lil Alamin bukan untuk kepentingan suatu kelompok.
“Saya pengurus PBNU di undang acara habaib maupun NU saya datang untuk mewujudkan wama arsalnaka illa rahmatan lil alamin,” ujarnya pada saat Haul KH Abdul Hamid ke 43 di Pondok Pesantren Salafiyah, Sabtu (14/09/2024).
Menurutnya kita harus lebih banyak belajar sifat yang dimiliki oleh Kiai Hamid diantaranya selalu husnuzon, sabar dan benci kepada orang karena itu bagian dari rahmatalal Lil Alamin.
“Kiai Hamid memperlakukan pencuri dengan baik karena dengan selalu husnuzon sehingga tidak ada suudzon,” tambahnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan rahmatan lil ‘alamin artinya Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.
“Jika kamu bertemu dengan seorang yang lebih tua ataupun mudah hormati dia namun jika bertemu dengan orang jahat husnuzonlah,”imbuhnya.
Hal ini tidak lain selain sebagai bukti bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw merupakan ajaran rahmat bagi alam semesta.
Untuk menumbuhkan nilai-nilai toleransi, yang harus dipahami pertama kali adalah kesadaran bahwa perbedaan dalam agama merupakan hal niscaya yang memang tidak bisa dihindari.
“Bukan hanya yang ibadah yang mendapatkan nikmat yang malingpun masih diberikan nikmat,” terangnya.
Dirinya berharap kepada jamaah haul untuk bisa meniru kepribadian kiai Hamid karena beliau wali paket lengkap. Alim, Istiqomah, pinter, cerdas dan memiliki akhlaknya baik.
“Mari kita teladani sifat sifat kiai Hamid dan meniru akhlaknya,” tutupnya.
Penulis : M Faisol
