Naskah khutbah Jum’at ini membicarakan tentang bagaimana Hikmah Pelaksanaan Manasik Haji . Silahkan yang berminat untuk mengunduh tema khutbah ini.
Oleh: Ahmad Muhaimin
الحمد لله ذي الجلال والإكرام والفضل والطول والمنن العظام الذي هدانا للإسلام وأسبغ علينا جزيل نِعَمِهِ وألْطَافِهِ الجسام ، وكرّم الآدميين وفضلهم على غيرهم من الأنام ، ودعاهم برأفته ورحمته إلى دار السلام وأكرمهم بما شَرَعَه لهم من حج بيته الحرام ويَسَّر ذلك على تكرر الدهور والأعوام، وفرض حَجَّه على من استطاع إليه سبيلاً من الناس حتى الأغبياء والطغام أحمده أبلغ الحمد وأكمله وأعظمه وأتمّه وأشْمَلَه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له إقراراً بوحدانيته وإذعاناً لجلاله وعظمته وصمدانيته وأشهد أن سيدنا محمداً عبده ورسوله المصطفى من خليقته والمختار من بريته وزاده شرفاً وفضلاً لديه: فإن الحج أحد أركان الدين وَمِنْ أعظم وهو شِعَارُ أنبياء الله وسائر عباد الله الصالحين صلوات الله وسلامه عليهم الطاعات لرب العالمين أجمعين. فمن أهم الأمور بيان أحكامه ، وإيضاح مناسكه وأقسامه اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ { وَقَالُوا۟ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِی صَدَقَنَا وَعۡدَهُۥ وَأَوۡرَثَنَا ٱلۡأَرۡضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ ٱلۡجَنَّةِ حَیۡثُ نَشَاۤءُۖ فَنِعۡمَ أَجۡرُ ٱلۡعَـٰمِلِینَ
Mengawali Jum’at di siang hari ini marilah kita bersyukur kepada Allah swt. atas segala rahmat dan karunia yang selalu Ia berikan kepada kita semua. Atas segala rahmat dan karunia yang selalu Ia berikan kepada kita semua. Kemudian, Shalawat dan Salam senantiasa kita kirimkan kepada Rasulullah saw. Nabi akhir zaman penutup para Nabi dan Rasul. Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang akan mendapatkan syafaat-Nya di hari perhitungan kelak. Selaku khatib tak lupa kami berwasiat kepada seluruh jamaah dan kepada diri khatib, marilah kita tingkatkan kualitas takwa kita kepada Allah swt. dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Hadirin Jamaah Shalat Jum’at Rahimakumullah
Marilah kita bersama sama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan berusaha sekuat tenaga, upaya dan pikiran untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhkan diri kita dari larangan Allah. Maka sesungguhnya dengan modal takwa kita akan selamat dan bahagia dunia dan akhirat yang sebenarnya. Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah yang di dalamnya ada hari-hari Dimana hamba Allah menjalakan kewajiban sebagai ummat Islam yaitu menjalankan rukun Islam yang ke lima yakni melaksanakan ibadah haji bagi orang yang mampu.
Mampu dalam artian sehat jasmani dan rohani, ada kemampuan berupa harta benda cukup untuk membayar ongkos dan biaya hidup keluarga yang di tinggalkan selama melaksanakan ibadah haji , ada kemampuan sampai ke tempat tujuan Makkah Al-Mukarramah berupa adanya kendaraan yang aman dan nyaman serta ada kemampuan mendapat ijin secara sah dari Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Saudi Arabiyah.
Hadirin Jamaah Shalat Jum’at Rahimakumullah.
Dalam melaksanaan ibadah haji terdapat beberapa hikmah atau rahasia yang dapat dipetik pelajaran di dalamnya dari setiap tahapan amal ibadah haji dan tempat dimana pelaksanaan ibadah haji di laksanakan. Hal ini perlu kita semua ketahui dan pahami serta sangat baik menjadi bahan renungan agar menambah keyakinan kita sehingga di harapkan akan timbul upaya untuk meriah keutamaan pahala yang Allah berikan kepada hambanya kelak di akhirat. Pada akhirnya akan semakin khusu’, istiqomah dan Ikhlas di dalam melaksanakannya.
Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at Rahimakumullah.
Bagi ummat islam yang sedang menjalankan ibadah haji, ada anjuran kuat untuk memperbanyak membaca talbiyah, merupakan jawaban seorang hamba atas seruan Allah yang di sampaikan melalui lisan Nabi Ibrahim As dan dalam Upaya menjalankan perintah nabi SAW. Hal ini sesuai dengan sabda nabi saat di tanya oleh para sahabatnya , pelaksanaan haji yang bagaimana yang paling utama? Nabi menjawab “Al-‘aj-ju wa Tsaj-ju”, “Al-‘aj-ju”artinya agar dalam melantunkan talbiyah di suarakan dengan suara yang lantang bagi laki-laki dan “ Tsaj-ju” mengalirkan darah (menyembelih) hewan qurban pada yaumun nahri.
Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah
Diantara hikmah pelaksanaan ibadah haji adalah hikmah wukuf di arofah yang merupakan salah satu rukun haji, semua jamaah haji harus hadir dan berdiam diri dil dalamnya dari sejak masuk waktu shalat dzuhur hingga terbenamnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah.Pelaksanaan wuquh di arofah di gambarkan seperti saat semua hamba Allah berkumpul di pelataran hari kiamat menunggu (keputusan Allah), (mereka) merenung, berharap (dalam penantian) apakah mereka termasuk golongan orang yang beruntung atau orang yang celaka atau apakah amalnya selama di dunia di terima atau di tolak oleh Allah SWT.
Dengan mengetahui perumpamaan ini bisa menambah keyakinan bahwa semua orang tanpa melihat apapun kedudukan saat di dunia akan berkumpul mempertanggung jawabkan amalnya di hadapan Allah SWT. Hikmah mabit (berdiam) diri di muzdalifah dan di Mina di gambarkan seperti berdiamnya orang yang merasa berdosa, masa tunggu mereka untuk mengharapkan mendapat syafaat dari hamba pilihan Allah (yang berhak) memberi syafaat yaitu Nabi Muhammad SAW di mana saat itu suasana mencekam, setiap orang berfikir tentang Nasib dirinya masing-masing. Hikmah tahapan nusuk berikutnya adalah melempar jumrah, mengingatkan mereka dari kisah nabi Ibrahim as saat (berjuang) melawan (bujukan) syaithon yang terlaknat yang berusaha mempengaruhi nabi Ibarhim agar mengurungkan niatnya untuk menjalakan perintah Allah untuk menyembelih putranya tercinta Ismail As.
Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah.
Di riwayatkan oleh ibnu abbas ra, sesungguhnya ia berkata: Ketika Kholilullah (Nabi Ibrahim) datang menjalankan perintah Allah yang di terima melalui mimpi untuk menyembelih Ismail As, syaithon menampakkan dirinya di jumrah aqobah untuk menghalangi niatnya, kemudian nabi Ibrahim melemparinya dengan tujuh batu sampai syaithon tersungkur di atas bumi, kemudian menampakkan dirinya di tempat jumrah ke dua, kemudian nabi Ibrahim as melemparinya dengan tujuh batu kerikil sampai tersungkur di atas bumi begitu juga dengan tempat jumrah yang ke tiga dilakukukan hal serupa. Yang akhirnya nabi Ibrahim berhasil melewati ujian dengan pendiriannya tetap kokoh meaksanakan perintah Allah menyembeli putranya Ismail As.
Pada tahapan berikutnya pada saat yaumun nahri, mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW untuk menyembelih hewan qurban, yang mana hal ini mengingatkan tebusan Allah atas (Nabi) Ismail yang di sembelih oleh ayahnya Nabi Ibrahim dengan tebusan berupa kambing yang di datang oleh malaikat Jibril langsung dari Surga. Begitulah pertolongan Allah turun kepada hamba pilihan dengan memberikan tebusan, ketika nabi Ibrahim as pada puncaknya (patuh) harus tetap menjalankan perintah Allah SWT menyembelih nabi Ismail as.
Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah.
Hikmah yang terkandung di dalamnya adalah ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih Ismail as (putranya) ? jawabannya adalah, sesungguhnya Nabi Ibrahim Kholilullah pernah memohon kepada Allah , agar dianugerahi seorang anak dari golongan orang sholih dengan doanya yang terpatri di dalam Al Qur’an.
( رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ ) وهذا مسألة إبراهيم ربه أن يرزقه ولدا صالحا; يقول: قال: يا رب هب لي منك ولدا يكون من الصالحين الذين يطيعونك، ولا يعصونك، ويصلحون في الأرض، ولا يفسدون
(ya Tuhan anugerahkan kepada kami (anak) dari golongan yang sholih) ,ini merupakan permohonan nabi Ibrahim agar Allah memberikan rizky seorang anak laki-laki yang sholeh, ia mermohon: Wahai tuhanku anugerahkan kepadku seorang anak yang termasuk golong orang sholeh yang taat kepadamu dan tidak bermaksiat, membuat kemaslahatan di muka bumi dan tidak membuat kerusakan.
Atas permohonan itu Allah mengijabahi permintaannya, dengan menganugerahi seorang anak saat di usia tua. Atas karunia itu , ia merasa senang dan bahagia dan menaruh perhatian dan anak itu mengambil tempatnya di dalam hatinya nabi Ibrahim. Dengan kondisi seperti itu, Allah ingin menjaga kedudukan Ibrahim dari hal yang mengotorinya dengan membersihkan hatinya dari bergantung kepada selain Allah dan menampakkan kepada manusi yang lain kedudukannya supaya tetap menempati posisi terhormat, dengan memerintahkan untuk menyembelih putranya, yang telah mengambil bagian di dalam hatinya (cinta kepada selain Allah).Tujuannya untuk membersihkan hatinya yang suci, dan bersih murni untuk tuhannya semata, agar benar-benar layak menerima karunia yang besar dan nikmat yang paling besar, dan mulia dari Allah Azza wajalla mengangkat sebagai Kholilullah.
Sebagaimana firman Allah Yang Maha Kuasa:
وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خليلا
Dan Allah mengangkat Nabi Ibrahim sebagai Al-Khalil (kekasihnya).Dengan demikian bersegeralah nabi Ibrahim as menjalankan perintahnya dan melanjutkan mengatur persiapan penyembelihan atas putranya. Ketika keduanya telah berpasrah diri, tunduk terhadap apa yang dikehendaki Allah pun terjadi ,merupakan pemenuhan tekad tulus Al-Khalil (kekasih) Allah, dan Dia (Allah) memanggil dan memberi penyataan kepada nabi Ibrahim dengan firmannya.
يابْرَاهِيمُ قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ الْمُحْسِنِينَ إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَوا المين وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
Wahai Ibrahim, “sungguh telah engkau nyata mimpimu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi pahala kepada orang-orang yang berbuat baik, dan ini merupakan ujian yang nyata dan, seekor domba jantan dari surga untuk disembelih sebagai gantinnya.
{ وَقَالُوا۟ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِی صَدَقَنَا وَعۡدَهُۥ وَأَوۡرَثَنَا ٱلۡأَرۡضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ ٱلۡجَنَّةِ حَیۡثُ نَشَاۤءُۖ فَنِعۡمَ أَجۡرُ ٱلۡعَـٰمِلِینَ } { وَتَرَى ٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةَ حَاۤفِّینَ مِنۡ حَوۡلِ ٱلۡعَرۡشِ یُسَبِّحُونَ بِحَمۡدِ رَبِّهِمۡۚ وَقُضِیَ بَیۡنَهُم بِٱلۡحَقِّۚ وَقِیلَ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ }بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ.أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِعِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Ketua LDNU Kota Pasuruan